Kamis, 28 April 2011

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


            Dalam dunia ekonomi permintaan dan penawaran selalu berkaitan satu sama lain. Permintaan suatu barang tergantung dari harga dan pendapatan para konsumen. Sama halnya dengan penawaran yang tergantung dari harga dan juga variabel – variabel yang mempengaruhi biaya produksi. Misalnya, jika harga jagung meningkat, maka jumlah yang diminta akan berkurang dan jumlah yang ditawarkan akan naik. Untuk mengetahui sejauh mana pekanya permintaan untuk jagung terhadap harganya yaitu dengan menggunakan elastisitas. Artikel ini akan menjelaskan mengenai elatisitas permintaan dan penawaran. Dan materi ini saya dapatkan dari berbagai sumber yang mana sudah saya rangkum menjadi bacaan yang nantinya akan bermanfaat bagi para pembaca.

            Elastisitas adalah ukuran kepekaan dari satu variabel terhadap yang lainnya. Secara spesifik, elastis adalah suatu bilangan yang memberi tahu pada kita mengenai presentasi perubahan yang akan terjadi dalam satu variabel sebagai reaksi terhadap perubahan 1% di variabel yang lain. Misalnya, elastisitas permintaan terhadap harga mengukur jumlah yang diminta untuk suatu barang karena suatu kenaikan 1% dalam harga barang itu.
            Harga dilambangkan dengan P dan jumlah barang dilambangkan dengan Q. Maka elastisitas permintaan terhadap harga dapat dinyatakan sebagai:
Ep = (%ΔQ) . (%ΔP)
Ket: %ΔQ :persentase perubahan dalam Q
       %ΔP : persentase perubahan dalam P.

            Elastisitas permintaan terhadap harga biasanya berupa bilangan negatif. Jika harga suatu barang meningkat, biasanya jumlah yang diminta berkurang. Apabila elastisitas harga lebih besar dari 1, maka permintaan barang itu elastis terhadap harga karena penurunan persentase dalam jumlah yang diminta lebih besar daripada peningkatan persentase dalam harga. Jika besaran elastisitas harga kurang dari 1, maka permintaan dikatakan inelastis terhadap harga.

            Elastisitas permintaan untuk suatu barang tergantung dari adanya barang – barang lain yang dapat menggatikannya. Apabila ada pengganti – pengganti yang dekat maka peningkatan harga akan menyebabkan konsumen kurang membeli barang itu dan lebih banyak membeli barang yang menggantinya. Dengan demikian permintaan akan menjadi sangat elastis terhadap harga. Jika tidak ada pengganti maka permintaan akan cenderung untuk tidak elastis terhadap harga.

            Elatisitas permintaan juga mempengaruhi variabel selain harga. Misalnya, permintaan bagi kebanyakan barang biasanya naik apabila pendapatan agregat naik. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan adalah persentase yang berubah dalam jumlah yang diminta Q karena peningkatan dalam pendapatan 1 sebesar 1 persen:
E1 = ΔQ/Q = I ΔQ
       ΔI/I     Q ΔI
Permintaan untuk beberapa barang macam barang juga dipengaruhi oleh harga barang – barang lain. Misalnya karena mentega dan margarin dengan mudah dapat saling ditukar, permintaan untuk barang yang satu tergantung dari harga barang yang lain.

            Elatisitas silang permintaan terhadap harga menunjuk pada perubahan persentase dalam jumlah yang diminta untuk suatu barang karena naik 1% dalam harga barang yang lain. Kedua barang ini merupakan barnag pengganti atau barang subtitusi, jadi kenaikan dalam harga margarin yang membuat mentega lebih murah dibandingkan denga margarin dari pada sebekumnya. Hal ini akan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan.

            Sedangkan barang pelengkap atau komplementer cenderung dipakai bersama seperti bensin dan oli motor. Jika harga bensin naik jumlah yang diminta akan menurun tapi, permintaan untuk oli motor juga jatuh. Hal ini menyebabkan kurva permintaan untuk oli motor bergeser ke kiri. Jadi, elastisitas silang harga dari oli motor adalah negatif.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar